TUGAS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Mengatasi Anggota
Malas Dalam Kelompok
Oleh
:
P. Earl Pietter, M.S.M 08.41010.0328
Muchammad Arief Wahyudi 08.41010.0382
Falerianus Hendratno S. 08.41010.0281
Adi Robiyanto 08.41010.0238
Eko Susanto Tejo 09.41010.0010
SEKOLAH
TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2012
A. Judul
Sistem
Pendukung Keputusan Untuk Mengatasi Anggota Malas Dalam Kelompok
B. Latar
Belakang Masalah
Didalam proses
pembelajaran, terdapat beberapa tugas atau pekerjaan yang terkait dengan
pelajaran guna melengkapi nilai yang didapat oleh peserta didik. Dalam
kategori, tugas dibagi menjadi dua, yaitu tugas individu dan tugas kelompok.
Tugas individu yaitu pekerjaan yang dikerjakan seseorang secara mandiri hingga
selesai. Sedangkan tugas kelompok yaitu pekerjaan yang dikerjakan lebih dari
satu orang hingga pekerjaan tersebut selesai.
Akan tetapi didalam
kenyataannya, pekerjaan atau tugas kelompok sering kali tidak terlaksana dengan
baik. Banyak tugas kelompok yang diselesaikan secara individu. Atau bahkan
tugas kelompok diselesaikan secara berkelompok akan tetapi tidak berkelompok
yang utuh. Dengan kata lain, terdapat beberapa anggota kelompok yang tidak ikut
berpartisipasi dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas kelompok tersebut.
Banyak faktor yang
mempengaruhi anggota tidak ikut mengerjakan atau menyelesaikan tugas kelompok,
yaitu kurang memahami tentang pekerjaan tersebut, tidak adanya motivasi untuk
mengerjakan tugas yang diemban bersama, menyerahkan sepenuhnya kepada anggota
lain, tidak adanya kesepakatan berkumpul untuk mengerjakan tugas secara
bersama-sama, dan lain sebagainya.
Maka untuk membantu menyelesaikan
masalah tersebut, diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan. Dimana sistem
tersebut mampu mengatasi masalah tersebut sehingga tugas kelompok dapat dikerjakan bersamaan dengan team kelompok yang
telah ditentukan. Salah satu metode yang dapat
menyelesaikan permasalahan tersebut adalah metode manajemen proyek.
Pemilihan metode
Manajemen proyek dipilih
karena merupakan suatu metode pengambilan keputusan yang bersifat fleksibel.
Sehingga dapat menangkap beberapa tujuan yang
ingin dicapai dan dapat
menyelesaikan maupun mengurangi resiko yang akan terjadi didepan.
C. Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Bagaimana membuat anggota kelompok yang tidak ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas kelompok menjadi ikut serta dan menjadi aktif dalam mengerjakan tugasnya?
- Bagaimana cara mengerjakan tugas kelompok yang dikerjakan bersamaan team kelompok?
D. Pembatasan
Masalah
Dalam
pembuatan tugas ini, ruang lingkup permasalahan hanya akan dibatasi pada : Studi kasus pada kelompok sendiri.
E. Tujuan
Penelitian
Dari
rumusan masalah di atas, dapat diambil beberapa tujuan :
- Anggota kelompok yang tidak ikut serta berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas kelompok dan menjadi aktif dalam ngerjakan tugasnya.
- Mengerjakan tugas kelompok dengan baik dan benar.
F. Landasan
Teori
G.1 Pengertian
Kelompok
Kelompok adalah agregat sosial dimana
anggota-anggotanya yang saling tergantung, dan setidak-tidaknya memiliki
potensi untuk melakukan interaksi satu sama lain. Kelompok adalah suatu
kolektif yang terdiri atas berbagai organisme dimana eksistensi semua anggota sangat
penting untuk memuaskan berbagai kebutuhan individu. Artinya, kelompok
merupakan suatu alat untuk mendapatkan berbagai kebutuhan individu. Individu
menjadi milik kelompok karena mereka mendapatkan berbagai kepuasan ssebaik mungkin
melalui organisasi yang tidak dengan mudah mereka dapatkan melalui cara
lainnya.
G.2 Fungsi
Kelompok
Pada dasarnya fungsi kelompok dibagi menjadi
dua yaitu, fungsi organisasi formal dan fungsi kebutuhan individual. Fungsi
kelompok formal sebagai sarana untuk mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang
saling berkaitan dan terlalu sukar untuk dikerjakan oleh siapapun, sebagai
sarana untuk mencetuskan gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah yang
memerlukan kreativitas tertentu, dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan
keputusan yang rumit.
Fungsi kelompok individual yang didasarkan
bahwa setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan kelompok dapat
memenuhi kebutuhan yang meliputi pemenuhan kebutuhan persahabatan, dukungan,
dan kasih sayang, sebagai sarana untuk mengembangkan, meningkatkan, dan
menegaskan rasa identitas dan memelihara harga diri, sebagai sarana untuk
menguji kenyataan sosial melalui diskusi dengan orang lain, pengembangan
perspektif, dan konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam
lingkungan sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan.
Diantaranya fungsi kelompok yaitu :
1.
Dapat mengurangi ke senjangan dalam
lingkungan baru
2.
Sangat berguna dalam pencarian
informasi baru. Seperti yang kita lakukan selama ini secara tidak sadar ataupun
sadar. Bahwa proses komunikasi dalam bentuk kelompok memungkinkan kita menerima
informasi baru dari teman contohnya. Sehingga pengetahuan atau informasi dari
luar bertambah.
3.
Dan saat remaja kelompok menjadi
sangat penting, karena kelompok menjadi bagian dari identitas.
4.
Memudahlan pekerjaan. Tidak semua
pekerjaan bisa kita lakukan secara individu. Contoh paling ringan adalah dalam
tugas. Tugas akan terasa lebih berat dikerjakan sendri dari pada dikerjakan
bersama-sama dengan teman. Karena didalam nya kita dapat saling bertukar
pandangan dan pikiran.
Menciptakan iklim demokratis, terkadang suatu kelompok membutuhkan suatu pembicaraan
bersama atau pengambilan keputusan bersama akan suatu isu atau masalah dengan
cara demokrasi.
G.3 Pengertian Metode Tugas
Kelompok
Metode tugas kelompok dapat diartikan sebagai metode kerja
kelompok. Metode tugas
kelompok diberikan guru kepada siswa atas dasar perencanaan bersama. Dalam pengertian sempit bahwa “metode tugas kelompok adalah suatu
kegiatan pembelajaran dengan terlebih dahulu guru memberikan tugas kepada siswa secara kelompok. Jadi siswa disusun
secara berkelompok dalam jangka
waktu tertentu untuk melakukan kegiatan belajar secara
berkelompok” (Karo-karo, 1975: 35).
G.4 Langkah-Langkah Pelaksanaan
Metode Tugas Kelompok
Metode
tugas kelompok,
pengorganisasian murid-murid menjadi kelompok;
memainkan peranan penting agar hasil belajar dapat mencapai hasil
yang memuaskan. Maka, dalam
membentuk kelompok kita dapat menggunakan berbagai
argumentasi :
1)
Ditinjau dari lamanya suatu
kelompok berfungsi, kita membedakan adanya:
2) Kelompok Permanen, misalnya kelompok yang dibentuk untuk selama
satu tahun.
3) Kelompok
Temporer; misalnya kelompok yang dibentuk hanya untuk selama satu atau dua
jam pelajaran dan lain sebagainnya.
G.5 Ciri-ciri utama kelompok
Penelitian mendalam mengenai
sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan (empat) ciri
kelompok yaitu :
1.
Terdapat dorongan (motif) yang sama
pada individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya kea
rah tujuan yang sama.
2.
terdapat akibat-akibat interaksi
yang berlainan terhadap individu-individu yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi
dan kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang
terlibat di dalamnya. Oleh karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian
tugas serta struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai
tujuan yang sama itu. Di sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam
interaksi kelompok kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok sosial
dengan cirri-ciri yang khas.
3.
Pembentukan dan penegasan strukutr
(organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan
kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha
pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang
yang termasuk ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.
Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma
pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan
kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok. Norma-norma dan
pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya
merupakan norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu.
G.6 Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh
kelompok
Dalam pemecahan masalah dalam
kelompok, melibatkan semua anggota kelompok, dan yang memegang peranan yang
paling tinggi adalah pemimpin kelompok yang mana ia harus dituntut untuk
lebih kreatif dan inovatif serta mempertimbangkan sebaik mungkin keputusan yang
telah ditetapkan. Namun, tidak semua kelompok pemecahan masalahnya ditentukan
oleh pemimpin kelompok, tetapi sumbang saran oleh berbagai anggota kelompok
juga salah satu usaha dalam pemecahan masalah dalam kelompok. Misalnya dalam
penentuan slogan pada produk baru, maka seluruh anggota diinsruksikan untuk
menuangkan ide-ide kreatifnya serta usulan-usulan sebanyak mungkin.
Polarisasi beberapa tahun yang lalu, para peneliti
misalnya mengemukakan bahwa setelah ikut bagian dalam suatu diskusi kellompok
yang membahas suatu masalah, anggota-anggota kelompok akan mendukung keputusan
yang mengandung risiko lebih besar daripada keputusan mereka sebelum ikut
dalam diskusi tersebut. Ini dinamakan dengan penambahan risiko (risky shift),
yang benar-benar menarik, sebagian karena tampak bertentangan dengan anggapan
populer bahwa kelompok relatif konservatif dan teguh dalam pengambilan
keputusan.
G. Metode
Penelitian
H.1 Penjadwalan
Penjadwalan adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan
operasi, yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun
tenaga kerja, dan menentukan urutan pelaksanaan bagi suatu kegiatan operasi.
Penjadwalan bertujuan meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan
tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja,
dan peralatan.
Penjadwalan
biasanya disusun dengan mempertimbangkan berbagai keterbatasan yang ada.
Terlepas dari jenis perusahaannya, setiap perusahaan perlu untuk melakukan
penjadwalan sebaik mungkin agar dapat memperoleh utilitas yang maksimum dari
sumber daya produksi dan asset yang dimilikinya. Penjadwalan yang baik akan
memberikan dampak positif yaitu rendahnya biaya operasi dan waktu pengiriman,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam hirarki
pengambilan keputusan, penjadwalan merupakan langkah terakhir sebelum
dimulainya operasi.
Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen
hasil perencanaan. Yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan
kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja,
peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk
menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan
hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan atau
scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia melaksanakan masing –
masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hinggah tercapai hasil
optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan – keterbatasan yang ada.
Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan
mengikuti per-kem-bangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses
monitoring serta updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang
paling realistis agar alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan
sasaran dan tujuan proyek.Secara umum penjadwalan mempunyai manfaat – manfaat
seperti berikut.
·
Memberikan pedoman terhadap unit
pekerjaan / kegiatan mengenai batas – batas waktu untuk mulai dan akhir dari
masing – masing tugas.
·
Memberikan sarana bagi manajemen
untuk koordinasi secara sistematis dan relistis dalam penentuan alokasi
prioritas terhadap sumber daya dan waktu.
·
Memberikan saran untuk menilai
kemajuan pekerjaan.
·
Menghindari pemakaian sumber daya
yang berlebihan, dengan harapan proyek dapat selesai sebelum waktu yang di
tetapkan.
·
Memberikan kepastian waktu
pelaksanaan pekerjaan.
·
Merupakan sarana penting dalam
pengendaliaan proyek.
Kompleksitas penjadwalan proyek sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor
berikut:
·
Sasaran dan tujuan proyek.
·
Keterkaitan dengan proyek lain
agar terintegrasi dengan master schedule.
·
Dana yang di perlukan dan dana
yang tersedia.
·
Waktu yang di perlukan, waktu yang
tersedia, serta perkiraan waktu yang hilang dan hari – hari libur.
·
Susunan dan jumlah kegiatan proyek
serta keterkaitan di antaranya.
·
Kerja lembur dan pembagian shift
kerja untuk mempercepat proyek.
·
Sumber daya yang di perlukan dan
sumber daya yang tersedia.
·
Keahlian tenaga kerja dan
kecepatan mengerjakan tugas.
Makin besar skala proyek, semakin
kompleks pengelolaan penjadwalan karena dana yang di kelolah sangat besar,
kebutuhan dan penyediaan sumber daya juga besar, kegiatan yang di lakukan
sangat beragam serta durasi proyek menjdi sangat panjang. Oleh karena itu, agar
penjadwalan dapat diimplementasikan, digunakan cara – cara atau metode teknis
yang sudah digunakan seperti metode penjadwalan proyek. Kemampuan scheduler
yang memadai dan bantuan software komputer untuk penjadwalan dapat membantu
memberikan hasil yang optimal.
H.2 Faktor Penjadwalan Anggota Kelompok
Terdapat
beberapa cara dalam menjalankan metode penjadwalan, salah satunya adalah
perataan sumber daya. Perataan sumber daya adalah meratakan frekuensi alokasi
sumber daya dengan memastikan bahwa jumlah / jenis sumber daya dapat diketahui
dari awal dan tersedia bila dibutuhkan. Biasanya bila jumlah sumber daya di
kurangi, durasi akan bertambah, sebaiknya bila jumlah sumber daya ditambah,
durasi akan berkurang. Tujuan dari perataan sumber daya adalah untuk
menjadwalkan kegiatan pada proyek yang disesuaikan dengan ketersediaan sumber
daya dan pola penyebaran yang logis sehingga durasi proyek tidak melampaui
batas berlebihan. Variasi penyebaran sumber daya dari suatu periode ke periode
lainnya diusahakan dapat tetap pada suatu batas minimum kebutuhannya, sehingga
hasil yang dicapai dapat memenuhi sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan
sumber daya yang ada.
Hal lain yang
perlu diperhatikan dalam perataan sumber daya adalah mengidentifikasi sumber
daya yang terbatas dan yang dibutuhkan untuk seluruh jumlah durasi dari suatu
proyek. Ini karena alokasi sumber daya yang langkah dan ketersediaannya
terbatas harus di prioritaskan. Bila ketersediaannya tidak mencukupi, pengadaannya
akan menimbulkan biaya yang lebih tinggi. Perataan sumberdaya dimaksudkan agar
alokasi tingkat pemakaian sumber daya dapat di ketahui sehinggah penyelesaian
proyek menjadi laebih logis. Dalam perataan sumber daya, biasanya durasi proyek
dianggap tetap, sedangkan jumlah sumber daya diatur sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan ketersediaan.
Metode perataan sumber daya bertujuan mendapatkan pola kebutuhan sumber daya yang sesuai. Metode ini dapat dilakukan dengan cara :
Metode perataan sumber daya bertujuan mendapatkan pola kebutuhan sumber daya yang sesuai. Metode ini dapat dilakukan dengan cara :
1. Memulai seluruh kegiatan proyek
berada diantara waktu mulai awal dan waktu mulai paling lambat, sehingga durasi
proyek tidak bertambah.
2. Berdasarkan ketersediaan waktu
yang dibatasi dengan mengatur sumber daya yang dibutuhkan yang jumlah dan pola
penyebarannya diatur sedemikian rupa.
3. Berdasarkan ketersediaan sumber
daya yang terbatas karena kelangkaan dengan menambah durasi proyek sehinggah
proyek dapat menjadi lebih lambat dari yang dirancanakan.
4. Berdasarkan penjadwalan dengan
membuat diagram batang non kontinyu dengan mengintrupsi suatu kegiatan oleh
kegiatan yang lainnya.
Dari semua hal diatas, perataan
sumber daya dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas, efektifitas dan
efesiensi dan penggunaannya, menjaga pola penyebaran yang logis dari segi
kuantitas serta menempatkan kualitas sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan
proyek dan diharapkan dengan durasi yang tidak berubah. Dengan demikian alokasi
distribusi sumber daya yang proporsional akan memberikan keuntungan bagi proyek
sehingga pemanfaatan sumber dayanya terencana dengan baik dan hal ini akan
mempengaruhi juga sebagi kinerja proyek secara keseluruhan.
H.3 Pemberian Reward
Metode pemberian reward
adalah metode yang menggunakan reward dalam bentuk hadiah (barang, poin,
pujian, dan lain – lain) sebagai motivasi yang bertujuan agar siswa lebih
bersemangat untuk mengikuti aktivitas belajar. Reward dapat diartikan sebagai
1) alat pendidikan preventif dan represif yang menyenangkan dan bisa menjadi
pendorong atau motivator belajar bagi murid; dan sebagai hadiah terhadap perilaku
yang baik dari anak dalam proses pendidikan. Pemberian reward yang
dimaksud yaitu penghargaan atau hadiah berupa nilai bonus (poin plus)
dan hadiah (pada akhir semester) yang diberikan guru kepada siswa yang ikut
berpartisipasi dalam proses pembelajaran fisika di kelas. Pemberian reward diberikan
guru kepada siswa agar siswa lebih termotivasi dan lebih aktif dalam proses
pembelajaran di kelas. Reward ini diberikan bagi siswa yang mengajukan
pertanyaan, siswa yang menjawab pertanyaan dan siswa yang mau mengerjakan soal
latihan di depan kelas.
Apabila ada siswa yang
sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian.
Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan
motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk
suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan
membangkitkan harga diri.
Sri Wahyuni (2008)
menyimpulkan bahwa dengan pemberian motivasi berprestasi dan kepuasan reward
memiliki peran utama dalam meningkatkan keaktifan siswa yang meliputi
bertanya, menjawab, mengerjakan soal di depan kelas, mengerjakan soal latihan
serta mengerjakan pekerjaan rumah.
Sementara punishment diartikan
sebagai hukuman atau sanksi. Punishment diartikan sebagai 1) alat pendidikan
preventif dan refresif yang paling tidak menyenangkan; dan 2) balasan dari
perbuatan yang tidak baik yang dilakukan anak.Jika reward merupakan bentuk
reinforcement yang positif, maka punishment sebagai bentuk reinforcement yang
negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat
motivasi. Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada
seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang
dilakukan mesti bersifat pedagogies, yaitu untuk memperbaiki dan mendidik ke
arah yang lebih baik.
Metode pemberian reward
ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari metode ini adalah :
1. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Dalam kegiatan
pembelajaran siswa berupaya untuk mendapat poin sebanyak – banyaknya melalui
mengerjakan soal di depan, mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan, bertanya
tentang materi yang belum dipahami, aktif dalam kegiatan diskusi.
2. Suasana di dalam kelas menjadi kondusif untuk kegiatan belajar
mengajar.
Dengan metode pemberian
reward ini siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang materi yang
disampaikan. Hal ini memicu beragam pertanyaan yang muncul dalam benak setiap
siswa. Melalui metode ini siswa tidak hanya duduk, melihat dan mendengarkan
tetapi siswa dapat ikut memberikan pendapat tentang masalah – masalah yang
disampaikan guru.
3.
Setiap siswa memiliki
motivasi yang besar untuk mempelajari materi yang telah disampaikan.
Reward sebagai bentuk
rangsangan agar siswa dapat terpacu semangat belajarnya. Metode pemberian
reward memunculkan motivasi yang besar pada siswa untuk mempelajari materi –
materi yang akan disampaikan. Siswa beranggapan untuk menguasai materi sebelum
materi disampaikan agar siswa dapat mengerjakan / menjawab pertanyaan yang
diberikan secara benar.
Kelemahan metode pemberian reward adalah
menimbulkan ketergantungan pada siswa. Apabila tidak ada reward yang diberikan
maka siswa tidak terpacu untuk semangat belajar.
H.4 Faktor Anggota Kelompok yang malas
Salah satu yang
menyebabkan kelompok bekerja tidak utuh adalah adanya anggota kelompok yang
malas. Salah satu cara untuk mengatasi hala semacam ini adalah dengan cara
pemeberian reward dalam bentuk hadiah. Metode pemberian reward tidak hanya
dengan uang, tetapi juga dapat berupa barang, poin, pujian, dan lain-lain.
Cara pemberian :
- Seluruh anggota kelompok dimintai iuran uang dan dikumpulkan menjadi satu.
- Seiring berjalannya waktu, anggota kelompok yang ikut berpartisipasi akan mendapatkan poin pada setiap partisipasinya.
- Pemberian reward dalam bentuk poin, dimana apabila poin pada salah satu anggota kelompok akan terkumpul pada jumlah tertentu atau paling banyak dari yang lain, akan mendapatkan hadiah.
Hadiah diambil dari pengumpulan
iuran peranggota kelompok yang tadi telah dikumpulkan.
Nama
|
Nim
|
Alamat Blog
|
P. Earl Pietter, M.S.M
Muchammad Arief Wahyudi
Falerianus Hendratno S.
Adi Robiyanto
Eko Susanto Tejo
|
08.41010.0328
08.41010.0382
08.41010.0281
08.41010.0238
09.41010.0010
|
digilibstikom.wordpress.com
ariefseger.blogspot.com
falerianus-suparman.blogspot.com
leptopku.com
eko0010.blogspot.com
|
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar