Kamis, 21 Juni 2012

Tugas Sistem Pendukung Keputusan Kelompok 2


TUGAS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Mengatasi Anggota Malas Dalam Kelompok

Logo Stikomp.jpg

Oleh :
P. Earl Pietter, M.S.M                                 08.41010.0328
Muchammad Arief Wahyudi                      08.41010.0382
Falerianus Hendratno S.                             08.41010.0281
Adi Robiyanto                                              08.41010.0238
Eko Susanto Tejo                                         09.41010.0010

SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2012
A.    Judul
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Mengatasi Anggota Malas Dalam Kelompok
B.     Latar Belakang Masalah
Didalam proses pembelajaran, terdapat beberapa tugas atau pekerjaan yang terkait dengan pelajaran guna melengkapi nilai yang didapat oleh peserta didik. Dalam kategori, tugas dibagi menjadi dua, yaitu tugas individu dan tugas kelompok. Tugas individu yaitu pekerjaan yang dikerjakan seseorang secara mandiri hingga selesai. Sedangkan tugas kelompok yaitu pekerjaan yang dikerjakan lebih dari satu orang hingga pekerjaan tersebut selesai.
Akan tetapi didalam kenyataannya, pekerjaan atau tugas kelompok sering kali tidak terlaksana dengan baik. Banyak tugas kelompok yang diselesaikan secara individu. Atau bahkan tugas kelompok diselesaikan secara berkelompok akan tetapi tidak berkelompok yang utuh. Dengan kata lain, terdapat beberapa anggota kelompok yang tidak ikut berpartisipasi dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas kelompok tersebut.
Banyak faktor yang mempengaruhi anggota tidak ikut mengerjakan atau menyelesaikan tugas kelompok, yaitu kurang memahami tentang pekerjaan tersebut, tidak adanya motivasi untuk mengerjakan tugas yang diemban bersama, menyerahkan sepenuhnya kepada anggota lain, tidak adanya kesepakatan berkumpul untuk mengerjakan tugas secara bersama-sama, dan lain sebagainya.
Maka untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut, diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan. Dimana sistem tersebut mampu mengatasi masalah tersebut sehingga tugas kelompok dapat dikerjakan bersamaan dengan team kelompok yang telah ditentukan. Salah satu metode yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut adalah metode manajemen proyek.
Pemilihan metode Manajemen proyek dipilih karena merupakan suatu metode pengambilan keputusan yang bersifat fleksibel. Sehingga dapat menangkap beberapa tujuan yang ingin dicapai dan dapat menyelesaikan maupun mengurangi resiko yang akan terjadi didepan.
C.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
  1. Bagaimana membuat anggota kelompok yang tidak ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas kelompok menjadi ikut serta dan menjadi aktif dalam mengerjakan tugasnya?
  2. Bagaimana cara mengerjakan tugas kelompok yang dikerjakan bersamaan team kelompok?
D.    Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan tugas ini, ruang lingkup permasalahan hanya akan dibatasi pada : Studi kasus pada kelompok sendiri.
E.     Tujuan Penelitian
            Dari rumusan masalah di atas, dapat diambil beberapa tujuan :
  1. Anggota kelompok yang tidak ikut serta berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas kelompok dan menjadi aktif dalam ngerjakan tugasnya.
  2. Mengerjakan tugas kelompok dengan baik dan benar.

F.     Landasan Teori
G.1      Pengertian Kelompok
Kelompok adalah agregat sosial dimana anggota-anggotanya yang saling tergantung, dan setidak-tidaknya memiliki potensi untuk melakukan interaksi satu sama lain. Kelompok adalah suatu kolektif yang terdiri atas berbagai organisme dimana eksistensi semua anggota sangat penting untuk memuaskan berbagai kebutuhan individu. Artinya, kelompok merupakan suatu alat untuk mendapatkan berbagai kebutuhan individu. Individu menjadi milik kelompok karena mereka mendapatkan berbagai kepuasan ssebaik mungkin melalui organisasi yang tidak dengan mudah mereka dapatkan melalui cara lainnya.
G.2      Fungsi Kelompok
Pada dasarnya fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang saling berkaitan dan terlalu sukar untuk dikerjakan oleh siapapun, sebagai sarana untuk mencetuskan gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah yang memerlukan kreativitas tertentu, dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan keputusan yang rumit.
Fungsi kelompok individual yang didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan kelompok dapat memenuhi kebutuhan yang meliputi pemenuhan kebutuhan persahabatan, dukungan, dan kasih sayang, sebagai sarana untuk mengembangkan, meningkatkan, dan menegaskan rasa identitas dan memelihara harga diri, sebagai sarana untuk menguji kenyataan sosial melalui diskusi dengan orang lain, pengembangan perspektif, dan konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam lingkungan sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan.
Diantaranya fungsi kelompok yaitu :
1.      Dapat mengurangi ke senjangan dalam lingkungan baru
2.      Sangat berguna dalam pencarian informasi baru. Seperti yang kita lakukan selama ini secara tidak sadar ataupun sadar. Bahwa proses komunikasi dalam bentuk kelompok memungkinkan kita menerima informasi baru dari teman contohnya. Sehingga pengetahuan atau informasi dari luar bertambah.
3.      Dan saat remaja kelompok menjadi sangat penting, karena kelompok menjadi bagian dari identitas.
4.      Memudahlan pekerjaan. Tidak semua pekerjaan bisa kita lakukan secara individu. Contoh paling ringan adalah dalam tugas. Tugas akan terasa lebih berat dikerjakan sendri dari pada dikerjakan bersama-sama dengan teman. Karena didalam nya kita dapat saling bertukar pandangan dan pikiran.
Menciptakan iklim demokratis, terkadang suatu kelompok membutuhkan suatu pembicaraan bersama atau pengambilan keputusan bersama akan suatu isu atau masalah dengan cara demokrasi.
G.3      Pengertian Metode Tugas Kelompok
Metode tugas kelompok dapat diartikan sebagai metode kerja kelompok. Metode tugas kelompok diberikan guru kepada siswa atas dasar perencanaan bersama. Dalam pengertian sempit bahwa “metode tugas kelompok adalah suatu kegiatan  pembelajaran dengan terlebih dahulu guru memberikan tugas kepada siswa secara kelompok. Jadi siswa disusun secara  berkelompok  dalam jangka   waktu  tertentu  untuk melakukan kegiatan belajar secara berkelompok” (Karo-karo, 1975: 35).
G.4      Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Tugas Kelompok
Metode     tugas   kelompok,    pengorganisasian     murid-murid menjadi kelompok; memainkan peranan penting agar hasil belajar dapat mencapai hasil   yang   memuaskan.   Maka,   dalam   membentuk   kelompok   kita dapat menggunakan berbagai argumentasi :
1)   Ditinjau dari lamanya  suatu  kelompok  berfungsi, kita membedakan adanya:
2)   Kelompok Permanen, misalnya kelompok yang dibentuk untuk selama satu tahun.
3)   Kelompok Temporer; misalnya kelompok yang dibentuk hanya untuk selama satu atau dua jam pelajaran dan lain sebagainnya.
G.5      Ciri-ciri utama kelompok
Penelitian mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan  (empat) ciri kelompok yaitu :
1.        Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya kea rah tujuan yang sama.
2.        terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas serta struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam interaksi kelompok kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri yang khas.
3.        Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang yang termasuk ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.
Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota  kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu.
G.6      Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh kelompok
Dalam pemecahan masalah dalam kelompok, melibatkan semua anggota kelompok, dan yang memegang peranan yang paling  tinggi adalah pemimpin kelompok yang mana ia harus dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif serta mempertimbangkan sebaik mungkin keputusan yang telah ditetapkan. Namun, tidak semua kelompok pemecahan masalahnya ditentukan oleh pemimpin kelompok, tetapi sumbang saran oleh berbagai anggota kelompok juga salah satu usaha dalam pemecahan masalah dalam kelompok. Misalnya dalam penentuan slogan pada produk baru, maka seluruh anggota diinsruksikan untuk menuangkan ide-ide kreatifnya serta usulan-usulan sebanyak mungkin.
Polarisasi beberapa tahun yang lalu, para peneliti misalnya mengemukakan bahwa setelah ikut bagian dalam suatu diskusi kellompok yang membahas suatu masalah, anggota-anggota kelompok akan mendukung keputusan yang mengandung risiko  lebih besar daripada keputusan mereka sebelum ikut dalam diskusi tersebut. Ini dinamakan dengan penambahan risiko (risky shift), yang benar-benar menarik, sebagian karena tampak bertentangan dengan anggapan populer bahwa kelompok relatif konservatif dan teguh dalam pengambilan keputusan.
G.    Metode Penelitian
H.1      Penjadwalan
Penjadwalan adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja, dan menentukan urutan pelaksanaan bagi suatu kegiatan operasi. Penjadwalan bertujuan meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan.
Penjadwalan biasanya disusun dengan mempertimbangkan berbagai keterbatasan yang ada. Terlepas dari jenis perusahaannya, setiap perusahaan perlu untuk melakukan penjadwalan sebaik mungkin agar dapat memperoleh utilitas yang maksimum dari sumber daya produksi dan asset yang dimilikinya. Penjadwalan yang baik akan memberikan dampak positif yaitu rendahnya biaya operasi dan waktu pengiriman, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam hirarki pengambilan keputusan, penjadwalan merupakan langkah terakhir sebelum dimulainya operasi.
Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan. Yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan atau scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia melaksanakan masing – masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hinggah tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan – keterbatasan yang ada.
Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti per-kem-bangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring serta updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek.Secara umum penjadwalan mempunyai manfaat – manfaat seperti berikut.
·         Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan / kegiatan mengenai batas – batas waktu untuk mulai dan akhir dari masing – masing tugas.
·         Memberikan sarana bagi manajemen untuk koordinasi secara sistematis dan relistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu.
·         Memberikan saran untuk menilai kemajuan pekerjaan.
·         Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan proyek dapat selesai sebelum waktu yang di tetapkan.
·         Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan.
·         Merupakan sarana penting dalam pengendaliaan proyek.
Kompleksitas penjadwalan proyek sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut:
·         Sasaran dan tujuan proyek.
·         Keterkaitan dengan proyek lain agar terintegrasi dengan master schedule.
·         Dana yang di perlukan dan dana yang tersedia.
·         Waktu yang di perlukan, waktu yang tersedia, serta perkiraan waktu yang hilang dan hari – hari libur.
·         Susunan dan jumlah kegiatan proyek serta keterkaitan di antaranya.
·         Kerja lembur dan pembagian shift kerja untuk mempercepat proyek.
·         Sumber daya yang di perlukan dan sumber daya yang tersedia.
·         Keahlian tenaga kerja dan kecepatan mengerjakan tugas.
Makin besar skala proyek, semakin kompleks pengelolaan penjadwalan karena dana yang di kelolah sangat besar, kebutuhan dan penyediaan sumber daya juga besar, kegiatan yang di lakukan sangat beragam serta durasi proyek menjdi sangat panjang. Oleh karena itu, agar penjadwalan dapat diimplementasikan, digunakan cara – cara atau metode teknis yang sudah digunakan seperti metode penjadwalan proyek. Kemampuan scheduler yang memadai dan bantuan software komputer untuk penjadwalan dapat membantu memberikan hasil yang optimal.
H.2      Faktor Penjadwalan Anggota Kelompok
Terdapat beberapa cara dalam menjalankan metode penjadwalan, salah satunya adalah perataan sumber daya. Perataan sumber daya adalah meratakan frekuensi alokasi sumber daya dengan memastikan bahwa jumlah / jenis sumber daya dapat diketahui dari awal dan tersedia bila dibutuhkan. Biasanya bila jumlah sumber daya di kurangi, durasi akan bertambah, sebaiknya bila jumlah sumber daya ditambah, durasi akan berkurang. Tujuan dari perataan sumber daya adalah untuk menjadwalkan kegiatan pada proyek yang disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya dan pola penyebaran yang logis sehingga durasi proyek tidak melampaui batas berlebihan. Variasi penyebaran sumber daya dari suatu periode ke periode lainnya diusahakan dapat tetap pada suatu batas minimum kebutuhannya, sehingga hasil yang dicapai dapat memenuhi sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan sumber daya yang ada.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam perataan sumber daya adalah mengidentifikasi sumber daya yang terbatas dan yang dibutuhkan untuk seluruh jumlah durasi dari suatu proyek. Ini karena alokasi sumber daya yang langkah dan ketersediaannya terbatas harus di prioritaskan. Bila ketersediaannya tidak mencukupi, pengadaannya akan menimbulkan biaya yang lebih tinggi. Perataan sumberdaya dimaksudkan agar alokasi tingkat pemakaian sumber daya dapat di ketahui sehinggah penyelesaian proyek menjadi laebih logis. Dalam perataan sumber daya, biasanya durasi proyek dianggap tetap, sedangkan jumlah sumber daya diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan ketersediaan.
Metode perataan sumber daya bertujuan mendapatkan pola kebutuhan sumber daya yang sesuai. Metode ini dapat dilakukan dengan cara :
1. Memulai seluruh kegiatan proyek berada diantara waktu mulai awal dan waktu mulai paling lambat, sehingga durasi proyek tidak bertambah.
2. Berdasarkan ketersediaan waktu yang dibatasi dengan mengatur sumber daya yang dibutuhkan yang jumlah dan pola penyebarannya diatur sedemikian rupa.
3. Berdasarkan ketersediaan sumber daya yang terbatas karena kelangkaan dengan menambah durasi proyek sehinggah proyek dapat menjadi lebih lambat dari yang dirancanakan.
4. Berdasarkan penjadwalan dengan membuat diagram batang non kontinyu dengan mengintrupsi suatu kegiatan oleh kegiatan yang lainnya.
Dari semua hal diatas, perataan sumber daya dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas, efektifitas dan efesiensi dan penggunaannya, menjaga pola penyebaran yang logis dari segi kuantitas serta menempatkan kualitas sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan diharapkan dengan durasi yang tidak berubah. Dengan demikian alokasi distribusi sumber daya yang proporsional akan memberikan keuntungan bagi proyek sehingga pemanfaatan sumber dayanya terencana dengan baik dan hal ini akan mempengaruhi juga sebagi kinerja proyek secara keseluruhan.
H.3      Pemberian Reward
Metode pemberian reward adalah metode yang menggunakan reward dalam bentuk hadiah (barang, poin, pujian, dan lain – lain) sebagai motivasi yang bertujuan agar siswa lebih bersemangat untuk mengikuti aktivitas belajar. Reward dapat diartikan sebagai 1) alat pendidikan preventif dan represif yang menyenangkan dan bisa menjadi pendorong atau motivator belajar bagi murid; dan sebagai hadiah terhadap perilaku yang baik dari anak dalam proses pendidikan. Pemberian reward yang dimaksud yaitu penghargaan atau hadiah berupa nilai bonus (poin plus) dan hadiah (pada akhir semester) yang diberikan guru kepada siswa yang ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran fisika di kelas. Pemberian reward diberikan guru kepada siswa agar siswa lebih termotivasi dan lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Reward ini diberikan bagi siswa yang mengajukan pertanyaan, siswa yang menjawab pertanyaan dan siswa yang mau mengerjakan soal latihan di depan kelas.
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.    
Sri Wahyuni (2008) menyimpulkan bahwa dengan pemberian motivasi berprestasi dan kepuasan reward memiliki peran utama dalam meningkatkan keaktifan siswa yang meliputi bertanya, menjawab, mengerjakan soal di depan kelas, mengerjakan soal latihan serta mengerjakan pekerjaan rumah.
Sementara punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Punishment diartikan sebagai 1) alat pendidikan preventif dan refresif yang paling tidak menyenangkan; dan 2) balasan dari perbuatan yang tidak baik yang dilakukan anak.Jika reward merupakan bentuk reinforcement yang positif, maka punishment sebagai bentuk reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang dilakukan mesti bersifat pedagogies, yaitu untuk memperbaiki dan mendidik ke arah yang lebih baik.
Metode pemberian reward ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari metode ini adalah :
1.    Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran siswa berupaya untuk mendapat poin sebanyak – banyaknya melalui mengerjakan soal di depan, mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan, bertanya tentang materi yang belum dipahami, aktif dalam kegiatan diskusi.
2.    Suasana di dalam kelas menjadi  kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
Dengan metode pemberian reward ini siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang materi yang disampaikan. Hal ini memicu beragam pertanyaan yang muncul dalam benak setiap siswa. Melalui metode ini siswa tidak hanya duduk, melihat dan mendengarkan tetapi siswa dapat ikut memberikan pendapat tentang masalah – masalah yang disampaikan guru.
3.    Setiap siswa memiliki motivasi yang besar untuk mempelajari materi yang telah disampaikan.
Reward sebagai bentuk rangsangan agar siswa dapat terpacu semangat belajarnya. Metode pemberian reward memunculkan motivasi yang besar pada siswa untuk mempelajari materi – materi yang akan disampaikan. Siswa beranggapan untuk menguasai materi sebelum materi disampaikan agar siswa dapat mengerjakan / menjawab pertanyaan yang diberikan secara benar.
Kelemahan metode pemberian reward adalah menimbulkan ketergantungan pada siswa. Apabila tidak ada reward yang diberikan maka siswa tidak terpacu untuk semangat belajar.
H.4      Faktor Anggota Kelompok yang malas
Salah satu yang menyebabkan kelompok bekerja tidak utuh adalah adanya anggota kelompok yang malas. Salah satu cara untuk mengatasi hala semacam ini adalah dengan cara pemeberian reward dalam bentuk hadiah. Metode pemberian reward tidak hanya dengan uang, tetapi juga dapat berupa barang, poin, pujian, dan lain-lain.
Cara pemberian :
  • Seluruh anggota kelompok dimintai iuran uang dan dikumpulkan menjadi satu.
  • Seiring berjalannya waktu, anggota kelompok yang ikut berpartisipasi akan mendapatkan poin pada setiap partisipasinya.
  • Pemberian reward dalam bentuk poin, dimana apabila poin pada salah satu anggota kelompok akan terkumpul pada jumlah tertentu atau paling banyak dari yang lain, akan mendapatkan hadiah.
Hadiah diambil dari pengumpulan iuran peranggota kelompok yang tadi telah dikumpulkan.



Nama
Nim
Alamat Blog
P. Earl Pietter, M.S.M                    
Muchammad Arief Wahyudi         
Falerianus Hendratno S.                 
Adi Robiyanto                                
Eko Susanto Tejo                           
08.41010.0328
08.41010.0382
08.41010.0281
08.41010.0238
09.41010.0010
digilibstikom.wordpress.com
ariefseger.blogspot.com
falerianus-suparman.blogspot.com
leptopku.com
eko0010.blogspot.com




Daftar Pustaka